Senin, 30 November 2015

Hijab Wanita Menurut Dr. Zakir Naik

Seorang sekretaris wanita dari Oxford Union bertanya kepada Dr. Zakir Naik tentang ‘Hijab’ yang dalam Islam dianggap sebagai sesuatu yang dapat melindungi wanita. Menurutnya hijab adalah sesuatu yang amat mengekang wanita untuk membuat keputusannya.

Berikut jawaban dari Dr. Zakir Naik:


Jika Anda baca Qur’an, Qur’an dan Islam menganjurkan Hijab. Wanita harus tertutup. Yang dapat terlihat hanya muka dan telapak tangan. Ini untuk kesopanan. Dan tak hanya dalam Al Qur’an tapi juga dalam Injil. Jika Anda baca ini dalam Timothy (2) : 9. Dikatakan, bahwa wanita haruslah berpakaian yang tertutup, anggun dan tidak boleh menunjukkan rambut, emas juga berlian.
Lebih jauh tercantum dalam Chorintians (11): 5-7. “Wanita yang tak menutup kepala maka dia tak menghormati kepala, kepalanya haruslah dicukur habis.” Akan tetapi saya tidak setuju dengan ini.

Saya hanya mengutipkannya dari Injil. Sama jika Anda baca Vedas menyatakan bahwa wanita harus menutup kepalanya.

Jadi semua kitab religi mengatakan tentang wanita agar menutupi kepalanya. Itu untuk kesopanan. Bukan untuk merendahkan wanita. Dan jika Anda periksa dugaan-dugaan yang dibuat tentang saya, Dr. Zakir Naik mengatakan, jika kamu tak memakai hijab dan memakai pakaian Barat membuat peluang bagi wanita diperkosa.Itu salah kutipan lagi.

Yang saya katakan, jika wanita memakai pakaian terbuka membuat mereka lebih rentan pada pemerkosaan. Yang saya kutip dari Koran yang sama, Sunday Times yang bicara menentang saya. Setahun sebelumnya, 9 Maret 2009, Sunday Times memasang artikel di Inggris 1 dari 7 orang merasa bahwa wanita yang memakai pakaian seksi dia harus dipukul. Saya tidak setuju dengannya. Ini hanya data statistik di Inggris.

Ada juga artikel tahun 2005, pada Koran yang sama mengatakan, 26% warga Inggris merasa jika wanita memakai pakaian terbuka, bertanggung jawab penuh pada percobaan pemerkosaan.

Jadi yang ingin saya katakan. Lebih sopan pakaian Anda, Anda akan lebih disegani. Jadi Islam, menyarankan hijab untuk wanita tidak untuk merendahkan tapi untuk meninggikan derajatnya.
Saya setuju mungkin terdapat perbedaan budaya. Islam tak dapat memaksa seseorang untuk memakai hijab. Ada perbedaan budaya. Contohnya, beberapa masyarakat, bahkan jika hanya melihat wanita adalah tak sopan. Beberapa yang lain melihat tidak masalah tapi menyentuh sudah tak sopan.

Beberapa yang lain berjabat tangan tak masalah, beberapa lagi mencium tak masalah. Ada juga yang berbuat apapun selama keduanya setuju tak jadi masalah. Beda masyarakat, beda kultur, memiliki aturan yang berbeda.

Saat pergi ke Amerika saya memberikan pidato. Seseorang mengatakan wanita Timur tidak sopan. Saya terkejut, kenapa wanita Timur tak sopan? Dia bilang, “Kalian wanita Timur, mempertontonkan perut kalian.” Jadi di Negara Barat Amerika, mempertontonkan perut itu tak sopan. Di India mempertontonkan perut itu lumrah, tetapi memakai celana yang dianggap tak sopan. Jadi beda kultur beda sistem.

Islam tak dapat memaksa seseorang untuk taat. Ini dijelaskan dalam QS. Al Baqarah (2): 256. “Tak ada paksaan dalam agama.”

Tapi jika ada wanita yang ingin memakai hijab karena merasa dirinya berharga. Saya yakin tak ada wanita manapun yang tak setuju.

Dan saat di Inggris, saya melihat ratusan hingga ribuan wanita yang menutup kepalanya dan merasa terhormat, karena terlihat sopan. Semoga dapat menjawab pertanyaan Anda.
(fauziya/muslimahzone.com)

Related Posts

Hijab Wanita Menurut Dr. Zakir Naik
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.