Rabu, 18 November 2015

King Suleiman ANTV, Pemalsuan Sejarah

Mohon tanggapan untuk sinetron King Suleiman di ANTV yang bnyak meresahkan kaum muslimin. Trim’s

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Keberadaan berbagai macam sinetron yang ditayangkan di televisi, memberikan pelajaran bagi kita akan pentingnya pendidikan sejarah dalam kehidupan manusia. Untuk melihat masa depan, seseorang perlu memahami masa lalunya. Al-Qur’an sendiri banyak memuat berbagai cerita umat terdahulu, agar umat Islam dapat mengambil hikmah dan pelajarannya untuk menghadapi hari depan.

Tidak heran jika setiap bangsa senantiasa merumuskan sejarah masa lalunya. Sejarah berperan sangat penting yang mengarahkan kebangkitan suatu bangsa atau peradaban.

Muhammad Asad (Leopold Weiss) dalam bukunya, Islam at the Crossroads, menulis,
No civilization can prosper – or even exist, after having lost this pride and the connection with it’s own past…

“Tidak ada peradaban yang berjaya, bahkan bisa eksis, setelah mereka kehilangan kebanggaan dan keterkaitan dengan masa lalunya.”

Karenanya, telah menjadi salah satu konspirasi orang kafir, mereka berusaha mengaburkan sejarah kaum muslimin. Melalui pemalsuan sejarah, orang kafir berusaha melakukan upaya balas dendam terhadap para tokoh islam yang tidak mampu mereka lawan. Mereka juga mengarahkan umat untuk mengagungkan tokoh fiktif dari pada pahlawan umat yang sejatinya.

Siapa King Suleiman?

Beliau adalah Sulaiman bin Salim al-Qanuni. Orang barat mengenalnya dengan Sulaiman al-Adzim (The Great Sulaiman). Beliau menjabat khalifah selama 48 tahun, sejak 926 H. Tercatat beliau sebagai raja Daulah Utsmani yang paling lama menjadi khalifah.

King Sulaiman merupakan salah satu raja Daulah Utsmaniyah yang paling disegani dunia barat. Dikenal sangat mahir dalam bidang politik dan ketatanegaraan. Beliau mengembalikan keutuhan Daulah Utsmaniyah yang diambang perpecahan. Diantaranya, beliau menggagalkan pemberontakan yang dilakukan orang-orang syiah dibawah pimpinan Qilnadar Jalbi, yang memiliki kekuatan sekitar 30.000 pengikut.

Jihad King Suleiman

Beliau dikenal sebagai raja yang paling sering jihad selama masa kepemimpinan Daulah Utsmaniyah. Diantara keistimewaan beliau, setiap kali mengirim surat ke berbagai daerah, beliau meniru gaya Nabi Sulaiman ketika mengirim surat ke negeri Ratu Saba (Ratu Bilqis), yang Allah ceritakan di surat an-Naml,

إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“Ini dari Sulaiman, Isinya: Bismillahirrahmanirrahiim.” (QS. an-Naml: 30).
Dengan intensitas ekspansi ke daerah kafir yang tinggi, hingga di tahun 927 H, kaum muslimin berhasil menaklukkan Beograd (ibu kota Serbia). Padahal ketika itu, Beograd dikenal sebagai pintu eropa tengah dan benteng masihiyin (kristiani). Beliau juga sempat mengepung Wina (Austria), dan memasukkan wilayah Budapest (Hongaria) ke kawasan Utsmani.

Beliau juga melakukan tekanan terhadap negeri Syiah, Daulah Shafawiyah (Iran). Beliau melakukan penyerangan 3 kali, dari tahun 941 hingga 962 H. Dari usaha ini, beliau banyak mengembalikan wilayah kaum muslimin dari penindasan orang Syiah. Sehingga di masa King Sulaiman, orang syiah dalam posisi sangat tertekan.

Semua upaya yang beliau lakukan merupakan proye besar untuk mengembalikan kejayaan kaum muslimin. Di samping itu, beliau berhasil mengusir Portugis dari wilayah perairan laut merah, dan menghentikan gerakan orang kafir yang sangat ambisius untuk menguasai timur tengah.

Peran Ulama dalam Menetapkan Hukum

Diantara faktor pendukung kejayaan kekhalifahan Daulah Utsmaniyah di masa beliau, posisi rakyat yang sangat loyal terhadap negara. Karena di masa beliau, perumusan undang-undang negara diserahkan kepada para ulama. Undang-udang itu dikenal dengan nama: Qanun Sulaiman Namah (Undang-undang Sulthan Sulaiman).

 Salah satu ulama yang memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan undang-undang ketika itu adalah Imam Abu Su’ud Afandi. Seorang ulama ahli bahasa, ahli tafsir, peneliti, penulis kitab Tafsir Irsyad al-Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim, atau yang sering dikenal dengan tafsir Abu Su’ud. Tafsir ini tebalnya 9 jilid, banyak menjelaskan sisi keistimewaan bahasa dan logika yang diajarkan al-Quran.

Prof. Jamaluddin Falih al-Kilani – peneliti sejarah asal Iraq – menegaskan, masa kekhalifahan Sultan Sulaiman al-Qanuni dinilai sebagai masa keemasan Daulah Utsmaniyah. Mengingat Daulah Utsmaniyah dianggap sebagai kejaraan terkuat di dunia, terutama sepanjang kawasan laut tengah.

Ketika beliau diangkat menjadi khalifah, ada salah satu penyair yang mengatkan,

قل للشياطين البغاة اخسأوا *** قد أوتى المُلك سليمانُ

Sampaikan kepada setan pemberontak, “Mampus kalian..”
Kerajaan telah diserahkan kepada Sulaiman.
(Disadur dari tulisan: as-Sulthan Sulaiman al-Qonuni, karya Dr. Raghib as-Sirjani).

Karena itu tidak heran ketika barat merasa belum tenang jika mereka belum melakukan balas dendam terhadap King Sulaiman. Jika jasadnya tidak bisa mereka sentuh, kehormatan beliau yang menjadi sasarannya. Stasiun TV swasta yang doyan harta-wanita, menjadi corong mereka untuk menyebarkan kedustaan sejarah itu.

Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari kejahatan mereka.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Related Posts

King Suleiman ANTV, Pemalsuan Sejarah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.